Respons Dunia atas Tewasnya Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi

Senin, 28 Oktober 2019 - 08:00 WIB
Respons Dunia atas Tewasnya Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi
Penampakan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi di Irak, tahun 2014. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Abu Bakr al-Baghdadi tewas bersama dua istri dan beberapa anaknya setelah meledakkan rompi bom bunuh diri selama operasi pasukan khusus Amerika Serikat (AS) di Idlib, Suriah. Operasi militer berlangsung Sabtu malam atau Minggu dini hari waktu Suriah.

Presiden AS Donald John Trump telah mengonfirmasi kematian buron nomor satu di dunia tersebut.

"Al-Baghdadi telah di bawah pengawasan selama beberapa minggu," kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.

Trump menambahkan, dia menyaksikan banyak serangan tersebut secara real time dari Situation Room Gedung Putih, seperti dikutip CBS News.

Menurut Trump, al-Baghdadi tewas setelah berlari ke sebuah terowongan bawah tanah di desa Barisha, di mana ia meledakkan rompi bom bunuh diri yang menewaskan dirinya, dua istri dan tiga anaknya. Tubuh pemimpin teroris itu termutilasi akibat ledakan.

Dalam pengumuman tersebut, Trump mengucapkan terima kasih kepada Turki, Suriah, Irak, Rusia dan Kurdi Suriah atas kerja sama mereka.

Reaksi dunia terhadap berita kematian al-Baghdadi telah terpecah. Beberapa pemimpin menyebutnya sebagai titik balik dalam perang melawan terorisme, dan beberapa pemerintah lainnya mengecilkan signifikansinya. Berikut reaksi dunia atas kematian al-Baghdadi, seperti dikutip Reuters, Senin (28/10/2019).

Turki

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan kematian al-Baghdadi menandai titik balik dalam perjuangan bersama melawan terorisme.

"Pembunuhan pemimpin perang Daesh (ISIS) menandai titik balik dalam perjuangan bersama kita melawan terorisme. Turki akan terus mendukung upaya anti-teror, seperti yang telah dilakukan di masa lalu," tulis dia via akun Twitter-nya, @RTErdogan.

"Setelah membayar harga tersayang dalam perang melawan Daesh, PKK/YPG, dan organisasi teroris lainnya, Turki menyambut perkembangan ini." lanjut Erdogan.

"Saya yakin bahwa perjuangan tegas melawan terorisme, sejalan dengan semangat aliansi, akan membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia."

Rusia

Kementerian Pertahanan Rusia skeptis terhadap berita kematian bos ISIS.

"Kementerian Pertahanan Rusia tidak memiliki informasi yang dapat dipercaya tentang prajurit AS yang melakukan di bagian yang dikontrol Turki dari zona de-eskalasi Idlib, sebuah operasi atas eliminasi mantan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi," kata juru bicara kementerian tersebut Mayor Jenderal Igor Konashenkov, yang dikutip RIA.

Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut peristiwa itu sebagai pencapaian yang mengesankan.

"Ini mencerminkan tekad kita bersama, Amerika Serikat dan semua negara yang bebas, untuk memerangi organisasi teror dan negara-negara teroris," bunyi pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel.

"Prestasi ini merupakan tonggak penting, tetapi kampanye (melawan terorisme) masih di depan kita," lanjut pernyataan tersebut.

Iran

Menteri Informasi Iran, Mohammed Javad Azari-Jahromi menulis di Twitter bahwa pembunuhan terhadap al-Baghdadi bukan masalah besar. Sebaliknya, Iran menuduh AS yang menciptakan ISIS.

"Bukan masalah besar! Anda baru saja membunuh makhluk Anda," tulis Jahromi via akun Twitter @azarijahromi.

Bahrain

Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmed Al Khalifa memuji langkah operasi pasukan khusus AS terhadap al-Baghdadi. Menurutnya, kematian pemimpin kelompok teroris itu merupakan pukulan fatal bagi kelompoknya.

"Pembunuhan penjahat Abu Bakr al-Baghdadi adalah pukulan berat bagi organisasi teroris ISIS. Kami salut kepada saudara-saudara dan sekutu kami atas upaya dan keberhasilan mereka dalam menemukan dia dan menyingkirkannya," tulis Al Khalifa via akun Twitter-nya, @khalidalkhalifa.

Prancis

Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly memberi selamat kepada AS, tetapi juga memperingatkan bahwa perang melawan ISIS akan berlanjut.

"Baghdadi: Pensiun dini untuk seorang teroris, tetapi tidak untuk organisasinya. Kami akan melanjutkan perang melawan Daesh (ISIS) tanpa istirahat, dengan mitra kami, menyesuaikan diri dengan keadaan regional baru," tulis Parly di Twitter via akun @florence_parly.

"Saya mengucapkan selamat kepada sekutu Amerika kami untuk operasi ini. Pikiran saya hari ini adalah untuk semua korban kegilaan Baghdadi dan para penjahat yang mengikutinya," lanjut dia.

Inggris

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kematian pemimpin ISIS adalah momen penting, tetapi dia juga memperingatkan pertempuran melawan ISIS belum berakhir.

"Pertempuran melawan kejahatan Daesh belum berakhir. Kami akan bekerja dengan mitra koalisi kami untuk mengakhiri kegiatan Daesh yang biadab dan mematikan untuk selamanya," tulis Johnson di Twitter via akun @BorisJohnson.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2797 seconds (0.1#10.140)