Bisnis Ternak Kelinci di Karanganyar Perlu Dikembangkan

Minggu, 27 Oktober 2019 - 22:06 WIB
Bisnis Ternak Kelinci di Karanganyar Perlu Dikembangkan
Kelinci ditampilkan dalam acara Karanganyar Rabbit Show di Terminal Makuthoromo, Karangpandan, Karanganyar, Minggu (27/10/2019). Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
KARANGANYAR - Bisnis ternak kelinci hias maupun pedaging di Kabupaten Karanganyar harus terus dipacu. Meski peluang pasarnya besar, tapi pasokan dari peternak masih terbatas.

Ketua Asosiasi Kelinci Karanganyar (AKAR) Murod mengungkapkan, cara pandang masyarakat tentang kelinci harus diubah. Sebab banyak di antaranya yang belum menyadari bahwa ternak kelinci memberikan keuntungan finansial, tak kalah dengan jenis hewan ternak lainnya. "Kelinci bisa menghasilkan uang, terutama jenis peranakan," kata Murod kepada wartawan di sela sela acara Karanganyar Rabbit Show di Terminal Makuthoromo, Karangpandan, Minggu (27/10/2019).

Menurutnya, masyarakat perlu diedukasi secara intensif agar tertarik beternak hewan berkuping panjang tersebut. Ada beberapa jenis kelinci peranakan, dapat memberi keuntungan lebih besar meski perawatannya lebih singkat dibanding kelinci lokal. Dicontohkan, kelinci lokal bisa dipotong setelah usia 7 bulan, tapi daging yang dihasilkan hanya 0,6 kg. "Sementara kelinci peranakan usia 2,5 bulan bisa dipotong, dagingnya mencapai 1 kg," ungkapnya.

Jumlah peternak kelinci yang tergabung dalam AKAR mencapai sekitar 100 orang yang tersebar di berbagai kecamatan. Dari jumlah tersebut, permintaan pasar terhadap kelinci hias maupun daging kelinci belum terpenuhi semua. Mengingat potensi pasarnya masih terbuka, maka perlu upaya mengenalkan budidaya kelinci pada masyarakat luas. Harapannya semakin banyak yang tertarik mengembangbiakkan. Karanganyar Rabbit Show merupakan salah satu upaya mengenalkan budidaya kelinci kepada masyarakat.

Dalam kontes, ada tiga klasifikasi lomba. Yakni untuk klasifikasi GG Exhibisi dan Open Breed, jenis kelinci yang diikutsertakan adalah Rex, Mini Rex, New Zealand, Holland Loop, Fuzzy Loop, Cals, Netherland Dwarf, Dutch, Flemis Giant. Sedangkan untuk klasifikasi Adu Bobot, jenis kelinci yang menjadi peserta antara lain Bligon, Rex, New Zealand, Hyla, Hycole dan Flemis Giant.

Terdapat sekitar 135 peternak kelinci yang menjadi peserta kontes. Mereka berasal dari berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pengurus AKAR, Lilik Setiono menambahkan, penilaian dalam tiap klasifikasi berbeda-beda. Untuk adu bobot yang dinilai tentunya dari berat masing-masing kelinci. Sedangkan di klasifikasi kelinci hias, penilaian antara lain bulu, bentuk kepala, dan bentuk tubuh. "Standar penilaiannya mengacu pada American Rabbit Breeders Association (ARBA)," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7790 seconds (0.1#10.140)