Usulan Ratu Kalinyamat Jadi Pahlawan Nasional Harus Dikaji Matang

Jum'at, 25 Oktober 2019 - 19:21 WIB
Usulan Ratu Kalinyamat Jadi Pahlawan Nasional Harus Dikaji Matang
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat di Puri Gedeh, Jumat (25/10/2019) sore. Foto : Dok Humas Pemprov Jateng
A A A
SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat di Puri Gedeh, Jumat (25/10/2019) sore. Menurut Mbak Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, kedatangannya menemui orang nomor satu di Jateng itu untuk mengusulkan sekaligus meminta dukungan agar Ratu Kalinyamat Jepara ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

"Ratu Kalinyamat memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan Portugis pada abad XV," katanya.

Naskah akademik sebagai dasar untuk melengkapi administrasi yang terdiri daftar riwayat hidup, uraian perjuangan, rekomendasi dari bupati atau gubernur, dan biografi Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional sudah ia lengkapi.

Naskah akademik tersebut juga dilengkapi oleh pakar pertahanan dari Universitas Pertahanan dan Peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ia juga menyatakan, masyarakat Jepara dari berbagai kalangan juga memberikan banyak data tambahan dalam melengkapi naskah akademik agar lebih berbobot secara ilmiah dan faktual.

Dijelaskan Ratu Kalinyamat yang merupakan salah satu putri dari Raja Demak Trenggana, yang terlahir dengan nama Retna Kencana, berhasil membangun kekuatan angkatan laut yang besar dan kuat sekaligus membangun pakta pertahanan dengan Cirebon, Banteng, Palembang, Aceh, Malaka, serta Tidore.

Pemahaman dan visi Ratu Kalinyamat mengenai poros maritim, menurut dia, membuat industri perkapalan di Jepara, baik kapal perang maupun kapal dagang, dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat.

"Apa yang dilakukan Ratu Kalinyamat sesungguhnya mencerminkan sosok yang sudah memiliki wawasan bahwa Nusantara sejatinya adalah negeri maritim. Banyak hal yang dilakukan Ratu Kalinyamat itu sudah sangat advanced (maju), bagaimana beliau membangun kekuatan industri itu menjadi industri yang terkoneksi dan beliau membuktikan bahwa dirinya pahlawan laut," jelasnya.

Ratu Kalinyamat sendiri meninggal dunia sekitar tahun 1579 dan dimakamkan di dekat makam Pangeran Kalinyamat di Desa Mantingan.

Ganjar pun menegaskan untuk menetapkan sebagai pahlawan nasional, butuh rekomendasi dari hasil kajian yang perlu dibahas di level nasional. Sama halnya tentang kebenaran yang perlu bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.

"Saya kira tidak sulit. Soal visi poros maritim perlu juga dibuktikan, kalau bener oke, untuk itu, kajian pakar dibutuhkan untuk mengeluarkan usulan atau keputusan menjadikan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional," tandasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1393 seconds (0.1#10.140)