Idham Aziz Pernah Menangkap Tommy hingga Menumpas Dr Azahari

Kamis, 24 Oktober 2019 - 18:14 WIB
Idham Aziz Pernah Menangkap Tommy hingga Menumpas Dr Azahari
Kabareskrim Polri Idham Azis telah diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol Tito Karnavian. Ia memiliki karier yang gemilang. Foto/Dok. Humas Polri
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengusulkan Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol Tito Karnavian. Usulkan tersebut dituangkan dalam surat presiden (supres) yang dikirim ke DPR, Rabu (23/10/2019).

Ketua DPR Puan Maharani ingin segera Komisi III DPR memproses surat presiden (surpres) terkait dengan penunjukkan Idham Aziz. Fraksi-fraksi diminta segera melengkapi keanggotaan Komisi III DPR agar bisa segera diproses. "Segera lakukan proses fit and proper test," kata Puan di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Idham merupakan salah satu perwira tinggi (Pati) Polri yang punya segudang prestasi. Berbagai jabatan di Korps Bahayangkara pun pernah ditempati hingga ke kursi kepala Bareskrim Polri.

Selain kariernya cemerlang, Idham juga sering dilibatkan dalam tim satuan tugas untuk mengungkap perkara-perkara yang menjadi sorotan publik. Ini karena ia memiliki latar belakang sebagai reserse dan anti teror.

Pada Desember 2001, Idham jadi anggota Tim Kobra untuk menangkap Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) di bawah pimpinan Tito Karnavian. Saat itu, Idham bertugas di Unit Harda Polda Metro Jaya.

Selain itu, Idham juga ikut menumpaskan otak bom Bali Dr Azahari di Batu, Malang pada 2005. Saat itu, Idham menjabat Kepala Unit Riksa Subden Investigasi Densus Polri.

Lagi-lagi, Idham kerja bareng Tito dan tim lain di antaranya Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel dan lainnya. Mereka mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri saat itu Jenderal Pol Sutanto.

Usai berhasil melumpuhkan otak bom Bali Dr Azhari pada 9 November 2005, Idham kembali mendampingi Tito terbang ke Poso, Sulawesi Tengah untuk menuntaskan kasus mutilasi tiga gadis Kristen. Selanjutnya, Idham ikut menumpaskan dua teroris kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Saat itu, Idham menjabat sebagai kapolda Sulawesi Tengah.

Saat menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Idham mengungkap kasus pembunuhan dan sodomi 14 anak jalanan. Pelaku ditangkap pada 9 Januari 2010. Saat jadi kapolda Metro Jaya, Idham mengungkap kasus penyeludupan ganja seberat 1,3 ton dari Aceh ke Jakarta dan penyelundupan sabu-sabu 1,6 ton dari Taiwan di Anyer, Banten.

Kemudian, Idham terlibat juga dalam Operasi Camar Maleo bersama TNI untuk menangkap kelompok teroris Santoso di wilayah pegunungan Poso, Sulawesi Tengah pada awal tahun 2015. Selain itu, Idham juga berhasil menjaga situasi keamanan dan ketertiban menjadi kondusif dan aman saat Jakarta sebagai tuan rumah perhelatan Asian Games 2018.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5409 seconds (0.1#10.140)