Begini Pesan Ryamizard kepada Prabowo Subianto

Kamis, 24 Oktober 2019 - 16:06 WIB
Begini Pesan Ryamizard kepada Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memeriksa pasukan saat upacara Jajar Kehormatan di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta. Foto/SINDOnews/sucipto
A A A
JAKARTA - Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu memberikan pesan khusus kepada Letjen (Purn) Prabowo Subianto saat serah terima jabatan (Sertijab) Menteri Pertahanan (Menhan) di kantor Kementerian Pertahanan Kamis (24/10/2019).

Ryamizard meminta Prabowo agar program besar Kemhan yang strategis di bidang pertahanan negara dapat dilanjutkan dan ditingkatkan."Selamat berkarya kepada Menhan Prabowo Subianto”, ucap Ryamizad, Kamis, (24/10/2019).

Ryamizard menjelaskan, pergantian seorang pemimpin dalam suatu organisasi merupakan suatu keniscayaan. Ryamizard mengungkapkan selama kurun waktu lima tahun memimpin Kemhan, dirinya telah mampu menyelesaikan berbagai tugas dan fungsinya. Kemhan telah berhasil melaksanakan berbagai pembangunan di bidang pertahanan serta mencetak SDM Unggul guna mewujudkan Indonesia Maju.

Keberhasilan ini disesuaikan dengan kebijakan pertahanan negara, yaitu pertama, mewujudkan pertahanan negara yang mampu menghadapi ancaman. Ryamizard menyebut, pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) yang telah dicapai hingga 31 Juli 2019 adalah 63,45%.

Beberapa alutsista terbaru yang melengkapi kekuatan TNI pada periode 2015-2019 adalah Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) AS565 Mbe, Pesawat Udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA), Pesawat Tempur F-16 C/D, Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 m, Kapal Selam U-209, Rudal Starstreak, Panser Anoa, Pesawat Latih Super Tucano, dan lain-lain.

"Kedua, mewujudkan pertahanan negara yang mampu menangani keamanan wilayah maritim, daratan, dan keamanan wilayah yuridiksi dirgantara," katanya.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menyebut, pada periode 2015-2019, Kemhan-TNI membangun Natuna sebagai pangkalan militer dan meresmikan satuan TNI terintegrasi Natuna. Kebijakan Kawasan Perbatasan Negara di Kalimantan sebagai Kawasan Strategis Nasional diwujudkan antara lain lewat pembangunan Jalur Inspeksi dan Patroli Perbatasan (JIPP) yang menghubungkan antar Pos Pamtas sepanjang 1108,58 km dari total panjang garis perbatasan sebesar 2019 km.

Ketiga, mewujudkan pertahanan negara yang mampu berperan dalam menciptakan perdamaian dunia. Indonesia mengirimkan pasukan TNI sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian PBB.

"Jumlah pasukan perdamaian Indonesia terus meningkat dan selama periode 2015-2019 telah dikirim 14.971 personel hingga Februari 2019. Posisi Indonesia saat ini sudah menempati peringkat ke-8 dari 127 negara dalam pengiriman Pasukan Perdamaian Dunia.

Keempat, mewujudkan industri pertahanan yang kuat, mandiri dan berdaya saing. Kemandirian pertahanan yang diwujudkan dengan terpenuhinya alutsista TNI yang didukung oleh industri pertahanan nasonal," ujarnya.

Ryamizard menambahkan, kontribusi industri pertahanan dalam pemenuhan MEF telah mencapai 31,5%. Hingga 2019, kebijakan kandungan lokal dan ofset (KLO) telah diimplementasikan pada 27 program pengadaan.

"Tiga dari tujuh program prioritas nasional telah menunjukkan hasil yang membanggakan, yaitu Medium Tank Harimau, kapal selam, dan roket R-Han 122B," ujarnya

Selain itu, mewujudkan kesadaran bela negara bagi warga negara Indonesia. Hingga Juli 2019 telah terbentuk 83.458.532 orang kader Bela Negara. Menurut dia, Kemhan telah menandatangani MoU dengan 12 K/L, 39 perguruan tinggi, dan 37 ormas untuk secara sinergi menyelenggarakan pembinaan kesadaran Bela Negara.

Menurut Ryamizard, keberhasilan capaian tersebut di atas tidak lepas dari kerja keras bersama seluruh jajaran Kemhan dan koordinasi serta dukungan berbagai instansi terkait. Semua itu juga merupakan prestasi dan bukti kerja Kemhan dalam memperkuat penyelenggaraan pertahanan negara yang berlandaskan semangat dalam membangun SDM Unggul untuk Indonesia Maju.

"Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras dan dedikasi segenap pegawai Kemhan yang telah bekerja sama, bersinergi, dan bekerja sesuai mekanisme serta aturan yang berlaku," ujarnya.

Dari pantauan SINDOnews, proses sertijab diawali dengan penyambutan kedatangan Menhan Prabowo Subianto melalui Upacara Jajar Kehormatan. Saat melakukan inspeksi pasukan, Prabowo sempat menghentikan langkahnya untuk memberikan hormat kepada Sangsaka Merah Putih. Selanjutnya, prosesi sertijab dilakukan melalui penandatanganan Memoramdum.

Sertijab Menhan Prabowo berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 113/P Tahun 2019 tanggal 23 Oktober 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Ryamizard juga berpesan kepada seluruh pegawai Kemhan agar senantiasa mendukung Menteri Pertahanan yang baru. Dukungan kepada pejabat baru harus lebih baik. “Semoga Kementerian Pertahanan selalu sukses, makin jaya dan disegani di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto," katanya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7704 seconds (0.1#10.140)