PLTSa Surakarta Resmi Ground Breaking

Rabu, 23 Oktober 2019 - 18:33 WIB
PLTSa Surakarta Resmi Ground Breaking
Pelaksanaan ground breaking PLTSa Surakarta di kawasan TPA Putri Cempo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Rabu (23/10/2019). Foto: SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Ground breaking pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Surakarta resmi dilakukan, Rabu (23/10/2019). Selain mengatasi persoalan sampah, PLTSa di kawasan tempat pembangunan akhir (TPA) Putri Cempo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo tersebut nantinya juga akan menghasilkan listrik 5 MW.

“Pembangunan PLTSa Surakarta ini terinspirasi dari bagaimana mengolah sampah lebih bermanfaat dan lebih berguna,” kata Direktur Utama (Dirut) PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) Erlan Syuherlan selaku pelaksana pembangunan PLTSa Surakarta saat ground breaking, Rabu (23/10/2019). Pembangunan PLTSa Surakarta fase kontruksi mulai dilaksanakan 1 Oktober 2019 hingga 27 Mei 2021.

Setelah itu, fase komisioning mulai 28-Mei-27 September 2021. PLTSa akan memproses 450 ton sampah per hari. Dalam menghasilkan listrik, terdapat dua tahapan proses. Tahap pertama akan mengolah sampah menjadi briket biochar, dan tahap kedua menggunakan metode gasifikasi untuk mengolah briket biochar menjadi listrik.

Untuk mencapai tujuan tersebut, SCMPP akan membangun fasilitas di TPA menjadi 2 tahap. PT SCMPP menunjuk PT PP (Persero) Tbk sebagai EPC kontraktor untuk Pembangunan Tahap I. Tahap I akan mengolah 450 ton sampah/hari yang menghasilkan biochar sebanyak 135 ton per hari dan membangkitkan Iistrik sebesar 5 MW untuk diekspor ke jaringan nasional.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo berperan sebagai penjamin sampah dan PT PLN berperan sebagai pembeli Iistrik dengan tarif USD 13,35 sen/kWh. Adapun nilai investasi proyek pada Pembangunan Tahap I sebesar Rp330 miliar. Pendanaan dibiayai dari 30% equity dan 70% pinjaman jangka panjang oleh PT China Construction Bank Indonesia (CCBI) Tbk.

Ground Breaking Ceremony yang dilaksanakan menjadi pertanda simbolis bahwa pembangunan tahap I akan dimulai dan ditargetkan untuk berOperasi secara komersial pada September 2021. Sebelumnya, telah dibangun demo plant dengan kapasitas 150 KVA sebagai sarana studi dan optimasi proses.

PLTSa 5 MW Surakarta diharapkan menjadi contoh pengolahan sampah menjadi energi berkelanjutan yang ramah lingkungan di Indonesia. Volume sampah Kota Solo mencapai 220-250 ton per hari dengan asumsi kenaikan tahunan sebesar 5%.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9298 seconds (0.1#10.140)