Ketegangan AS-China Ganggu Stabilitas Global

Selasa, 22 Oktober 2019 - 23:37 WIB
Ketegangan AS-China Ganggu Stabilitas Global
Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen pada mendesak Amerika Serikat (AS) dan China untuk segera menemukan jalan tengah dan meredam ketegangan yang ada. Foto/Reuters
A A A
BEIJING - Amerika Serikat (AS) dan China didesak segera menemukan jalan tengah dan meredam ketegangan yang ada. Desakan ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen. Menurutnya ketegangan AS dan China mengganggu stabilitas global.

"AS dan China perlu menemukan landasan bersama sementara setuju untuk tidak setuju pada isu-isu lain, agar tidak mengambil risiko ketidakstabilan global," kata Ng Eng, saat berbicara di Forum Xiangshan di Beijing, China.

"Dunia kita membutuhkan AS dan China, tidak hanya untuk memastikan kemajuan dan stabilitas, tetapi juga untuk menghadapi tantangan keamanan bersama seperti perubahan iklim, ancaman nuklir, dan terorisme," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (22/10/2019).

Dia mengakui bahwa menemukan titik temu bukanlah hal yang mudah. Namun, papar Ng Eng, mengingat bahwa alternatifnya jauh lebih buruk, AS dan China harus memilih untuk bertindak, karena tantangan ini merupakan tantangan politis.

Menunjuk alasan gesekan, Ng Eng mengatakan AS ingin mengatasi kekurangan dan persepsi ketidakadilan dalam peraturan dan praktik perdagangan internasional. AS juga, paparnya, juga ingin memperjuangkan cita-cita demokrasi yang dijunjung tinggi negara itu, sementara pemerintahan Donald Trump percaya negara-negara lain harus berbuat lebih banyak untuk melindungi kepentingan pribadi.

Ng Eng meyebut, di sisi lain, China berharap untuk melestarikan sistem perdagangan multilateral berbasis aturan Organisasi Perdagangan Dunia saat ini dan China juga mengakui bahwa mereka harus melindungi kepentingannya.

"Dilihat dari nilai nominalnya, kedua narasi itu tidak selalu bertentangan, setidaknya tidak secara geografis. AS dan China tidak berbagi perbatasan darat atau bersaing untuk sumber daya fisik apa pun sebagai taruhan tinggi," ucapnya.

"Namun, dunia menemukan dirinya di tengah-tengah persaingan strategis yang, bagi generasi ini, akan menjadi satu-satunya masalah paling kritis yang menentukan nasib dunia, negara, dan warga negara kita pada umumnya," tukasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4543 seconds (0.1#10.140)