Buntut Ricuh Derby Mataram, Persis Solo Bersiap Melapor ke PSSI

Selasa, 22 Oktober 2019 - 17:56 WIB
Buntut Ricuh Derby Mataram, Persis Solo Bersiap Melapor ke PSSI
Massa membakar mobil polisi yang terparkir di luar Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (21/10/2019) petang, usai pertandingan Liga 2 antara PSIM Jogja dan Persis Solo. Foto tangkapan layar/Twitter/@hithosiatemo
A A A
SOLO - Pelatih dan pemain Persis Solo menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen terkait tindaklanjut kasus dugaan kekerasan yang dialami saat laga PSIM Yogyakarta Versus Persis Solo, Senin (21/10) kemarin. Mereka sangat menyayangkan dan berharap ke depan tidak terjadi lagi.

Pelatih Persis Solo Salahudin mengatakan, asistennya Choirul Huda mengalami robek di kening akibat terkena pukulan ketika peristiwa kericuhan. Selain itu, ada juga pemain Persis yang terkena pukulan. “Setahu saya satu orang (pemain) yang kena,” kata Salahudin saat dihubungi Sindonews, Selasa (22/10/2019).

Atas insiden kekerasan yang dialami tim Persis Solo, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen. Keputusan berada di tangan manajemen dan sejauh ini ia belum tahu info lebih lanjut. Yang jelas, pihaknya sangat prihatin terhadap kekerasan yang dialami timnya saat pertandingan yang biasa disebut derby Mataram tersebut.

Terlebih kekerasan diantaranya diduga dilakukan oleh salah satu oknum dari pemain tim lawan dan videonya viral. “Kita khan sama sama mencari nafkah di sepakbola, seharusnya saling membantu dan mendukung agar tidak terjadi keributan,” tegasnya.

Terlebih suatu saat nanti juga akan kembali bertemu di pertandingan berikutnya. “Itu yang sangat kami sayangkan, sepakbola itu kan sebenarnya mempersatukan. Bagaimana ketika suasana panas, bisa saling mendinginkan,” ucapnya.

Dirinya berharap ke depan tidak kembali terulang. Seluruh tim dan pemain diminta mengedepankan sportivitas, bermain baik, dan tidak perlu emosi meski dalam keadaan kalah. Terpisah, Manajer Persis Solo Langgeng Jatmiko mengemukakan, pihaknya akan menggelar rapat internal terkait peristiwa yang terjadi di Yogyakarta.

Meski demikian, pihaknya ancang ancang untuk melaporkan peristiwa itu ke PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator. Dirinya menilai kericuhan besar terjadi dipicu setelah salah satu oknum pemain PSIM diduga menendang pemain Persis Solo. Namun diakui sebelumnya memang telah ada lemparan ke arah bench pemain Persis Solo.

Pihaknya ingin mengetahui sejauh mana PSSI menyikapi laporan yang akan disampaikan Persis Solo. Termasuk kelakukan buruk oknum pemain. Sebab jika dibiarkan tanpa tindaklanjut yang tegas, dikhawatirkan hal hal serupa akan terulang di masa mendatang.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0371 seconds (0.1#10.140)