Rusuh Lawan Persis Solo, PSIM Lakukan Evaluasi Menyeluruh

Selasa, 22 Oktober 2019 - 17:50 WIB
Rusuh Lawan Persis Solo, PSIM Lakukan Evaluasi Menyeluruh
Polda DIY mengamankan 51 orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan di Stadion Mandala Krida saat laga antara PSIM Jogja dan Persis Solo. FOTO/SINDOnews/PRIYO SETYAWAN
A A A
YOGYAKARTA - PSIM Jogja segera melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai pada Liga 2 2019, baik yang menyangkut dengan tim maupun pelaksanaan pertandingan. Termasuk terjadinya kerusuhan saatpertandingan laga terakhir PSIM melawan Persis Solo di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Senin (21/10/2019).

Kerusuhan terjadi di halaman parkir Stadion Mandala Krida setelah pertandingan berakhir dengan skor 2-3 untuk keunggulan Persis Solo. Sekelompok massa merusak beberapa kendaraan di halaman parkir, termasuk sepeda motor patroli dan membakar mobil dinas kepolisian.

"Kami akan introspeksi keseluruhan, baik itu secara tim maupun pelaksanaan pertandingan," kata Asisten Manager PSIM Agung Damar Kusumandaru (ADK), Selasa (22/10/2019).

ADK sangat menyayangkan terjadinya kerusuhan tersebut. Karena itu, pihaknya akan melakukan evaluasi agar prestasi PSIM lebih baik, serta meminimalisir potensi terjadinya kerusuhan, baikdi dalam lapangan maupun luar lapangan.

"Sebagai langkah awal terhadap terjadinya kerusuhan itu, kami sudah menanyakan kepada dua pemain yang terkena kartu merah," katanya.

Menurut ADK, pemain PSIM mendapat kartu merah sebenarnya tidak terlepas dari tindakan pemain Persis. Sebab dari penglihatan di lapangan, dalam pertandingan itu, pemain Persis dinilai seringmembuat provokasi, seperti penjaga gawang mengulur waktu dan ketika digantikan tidak segera keluar lapangan. Bahkan pemain Persis, Shulton Fajar yang mengulur waktu saat didekati pemain PSIM, Ahmad Hisyam Tolle untuk segera melepas bola, malah menantang dengan kata-kata kasar. Pemain Persis lainnya Raymond Tauntu juga begitu, saat dilerai malah menantang."Karena itu, kami akan instrospeksi menyeluruh," katanya.

Hal yang sama diungkapkan mantan pengurus manajemen PSIM Jogja, Fokki Ardianto. Dia sangat menyayangkan peristiwa tersebut. Agar kejadian yang sama tidak terulang, Fokki meminta pengamanan, lebih diperketat, utamanya dalam pertandingan derby. Barang bawaan harus diperiksa dan yang membahayakan diamankan.

"Kemarin (derby PSIM Persis) banyak miras yang masuk stadion soalnya," kata Anggota DPRD Yogyakarta dari FPDIP itu.

Mengenai apakah DPRD Yogyakarta akan meminta klarifikasi terhadap kejadian itu, Fokki tidak bisa memberikan keterangan. Alasannya masalah itu menjadi kewenagan Komisi A yang membidangi keamanan dan ketertiban. Sedangkan dirinya berada di Komisi B yang fokus pada perekonomian dan keuangan."Untuk klarifikasi menjadi kewenangan Komisi A. Karena itu perlu didorong," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3221 seconds (0.1#10.140)