Upacara Hari Santri, Ganjar Mundur Persilakan Gus Yasin

Selasa, 22 Oktober 2019 - 11:15 WIB
Upacara Hari Santri, Ganjar Mundur Persilakan Gus Yasin
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berada di belakang Wakil Gubernur Jateng Gus Yasin saat peringatan Hari Santri di Rembang, Selasa (22/10/2019). FOTO/DOK.HUMAS PEMPROV JATENG
A A A
REMBANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tiba-tiba memanggil wakilnya, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) untuk naik ke mimbar inspektur upacara peringatan Hari Santri Nasional di Alun-Alun Kabupaten Rembang, Selasa (22/10/2019). Ribuan santri pun dibuat terkejut oleh kejadian tak biasa itu.

Sebelum mempersilakan Gus Yasin, Ganjar menyampaikan peran santri dalam pembangunan negara ini telah dilakukan sejak zaman merebut kemerdekaan. Santri telah masuk di seluruh sendi kehidupan berbangsa bahkan mencapai pucuk tertinggi negara ini. Ganjar lantas menyebut KH Hasyim Asyari, Gus Dur hingga KH Maruf Amin yang kini duduk di kursi Wakil Presiden mendampingi Presiden Joko Widodo.

"Dan pesantren adalah hal yang mustahil bagi saya dan Pak Jokowi tinggalkan. Wakil kami sama-sama besar dan tumbuh di pesantren soalnya. Sama-sama kiai. Meski pun wakil saya lebih muda," kata Ganjar.

Ganjar lantas bertanya kepada ribuan santri yang jadi peserta upacara, tentang sosok KH Maruf Amin dan Gus Yasin. Setelah semua serempak menjawab bahwa dua tokoh tersebut merupakan bagian dari santri, Ganjar lantas memanggil Gus Yasin dan mempersilakannya memberi amanat.

"Mriki Gus (ke sini Gus). Wakilku ini juga santri, kiai masih muda. Tidak lengkap rasanya (kalau tidak memberi amanat). Jenengan kan santri," kata Ganjar.

Upacara Hari Santri, Ganjar Mundur Persilakan Gus Yasin


Menerima instruksi Ganjar itu, Gus Yasin langsung memegang mikrofon, menyampaikan bahwa sudah semestinya pada santri meningkatkan kemampuan seiring perkembangan zaman. Gus Yasin juga mengatakan santri mesti berperan aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia, perdamaian Indonesia khususnya.

"Santri harus paham bagaimana memulihkan perekonomian. Juga berperan untuk perdamaian dunia. Bukan hanya di Nusantara, tapi dunia. Mari kita tunjukkan santri Indonesia tetep gondelan pada kiai, pada habaib. Saya yakin ilmu santri yang saat ini dipegang benar-benar sanadnya sampai Nabi Muhammad SAW. Mari kita tunjukkan santri Jawa Tengah, Indonesia bisa membawa kedamaian untuk dunia dan Indonesia khususnya," katanya.

Usai upacara, Ganjar mengatakan harmonisasi pemimpin memang harus ditunjukkan agar mendorong semangat masyarakat untuk guyub dan bekerja, terlebih di hadapan para santri. "Kompak. Representasi Jawa Tengah representasi Indonesia. Perpaduan nasionalis religius," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7821 seconds (0.1#10.140)