306 Atlet Ramaikan Caffino Indonesia International Challenge

Senin, 21 Oktober 2019 - 23:10 WIB
306 Atlet Ramaikan Caffino Indonesia International Challenge
Sesi konferensi pers jelang kejuaraan Caffino Indonesia International Challenge 2019 di Magelang. FOTO : IST
A A A
MAGELANG - Kota Magelang patut berbangga, selama dua minggu berturut-turut menjadi tempat kejuaraan badminton berskala internasional. Usai sukses dengan ajang Caffino Superliga Junior 2019, Kota Sejuta Bunga kembali menjadi lokasi perhelatan yang kali ini bertajuk Caffino Indonesia International Challenge 2019.

Sebanyak 306 atlet dari 13 negara turun dalam kejuaraan yang berlangsung di GOR Djarum Magelang pada 22-27 Oktober 2019. Mereka yang turun memiliki ranking yang baik di level internasional atau BWF (Badminton World Federation).

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan, Achmad Budiharto, turnamen ini merupakan turnamen International BWF pertama yang diadakan di Kota Magelang. Hal ini dinilai menjadi satu hal yang positif bagi Provinsi Jawa Tengah.

“Turnamen ini keempat bagi Indonesia dalam rangkaian tur bulutangkis BWF 2019 setelah Daihatsu Indonesia Masters 2019, Blibli Indonesia Open 2019, dan Yuzu Indonesia Masters 2019,” kata Budiharto di Magelang, Senin (21/10/2019).

Dia menyebutkan, total hadiah sebesar USD 25.000 akan diperebutkan ratusan atlet dari berbagai negara. Indonesia sebagai tuan rumah menurunkan paling banyak atletnya, yakni 154 atlet.

“Negara lain yang ikut antara lain Jepang, Thailand, Korea, Chinese Taipei, dan India. Ini kesempatan emas bagi atlet Indonesia untuk meraih poin dan memperbaiki ranking dunianya. Apalagi diadakan di dalam negeri yang lebih efisien dari biaya dan waktu,” ujar Sekjen PP PBSI ini.

Menariknya, sebagian besar pemain muda pelatnas turut ambil bagian, seperti atlet tunggal putra Chico Aura Dwi, Ikhsan Leonardo, dan atlet tunggal putri Choirunnisa. Sektor ganda campuran juga ikut, yakni Rehan Naufal dan Lisa Ayu serta ganda putra, Sabar Karyawan dan Frengky Wijaya.

“Unggulan pertama di turnamen ini juga ikut, yakni Nita Violina dan Putri Syaikah yang turun di sektor ganda putri. Tentu ini menjadi ajang mengasah mental pebulutangkis muda kita dan membuktikan kualitasnya. Juga kesempatan menjajal persaingan di level senior,” ungkapnya.

Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Tengah, Andy Krisdasusila mengapresiasi kejuaraan tingkat dunia untuk kategori perorangan ini. Ia juga mengapresiasi pemilihan tempat di Kota Magelang, karena dapat menjadi motivasi bagi atlet-atlet lokal sekitar Magelang.

“Biasanya diadakan di Semarang, kali ini di Kota Magelang. Tentu ada manfaat yang bisa diambil dan ini jadi kesempatan atlet lokal untuk menimba ilmu dari atlet-atlet dunia. Kami harap atlet kita dapat berjuang dengan baik di kompetisi ini agar rankingnya naik,” ucapnya.

Sementara, pemain ganda putri Indonesia, Putri Syaikah mengaku menjadi unggulan pertama di kejuaraan ini menjadi tantangan. Ia pun akan memberikan yang terbaik dengan target naik peringkat di level dunia.

“Kami sudah mengikuti tiga turnamen secara beruntun dari Kejuaraan Dunia Junior di Rusia sampai Superliga Junior di Magelang. Sekarang bermain lagi, jadi harus benar-benar jaga kondisi agar fit dan dapat bermain dengan baik,” tandas Putri.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2013 seconds (0.1#10.140)