Prabowo ke Istana, Ganjar: Ramalan Santri Pekalongan Jadi Kenyataan

Senin, 21 Oktober 2019 - 22:55 WIB
Prabowo  ke Istana, Ganjar: Ramalan Santri Pekalongan Jadi Kenyataan
Gubernur Ganjar Pranowo saat mengikuti acara Jateng Bersalawat di lapangan Gandirejo Sedan Kabupaten Rembang, Senin (21/10/2019) malam. Ist
A A A
REMBANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut terbukanya peluang Prabowo Subianto menjadi salah satu menteri Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo - KH Maruf Amin tidak terlepas dari peran santri. Sambil berkelakar, Ganjar menyebut sejak 2016 santri telah "meramalkan" hal tersebut.

Ganjar mengatakan selama ini santri dikenal dengan beragam doa-doanya yang terkadang berbau ramalan. Salah satu buktinya adalah Prabowo Subianto pernah disebut salah seorang santri Ponpes Tegalrejo Magelang sebagai menterinya Presiden Joko Widodo.

"Yang paling legend dari santri adalah doanya yang kadang berbau ramalan," kata Ganjar di hadapan ribuan santri yang tengah mengikuti acara Jateng Bersalawat di lapangan Gandirejo Sedan Kabupaten Rembang, Senin (21/10/2019) malam.

Beberapa waktu lalu, kata Ganjar, seorang santri tiba-tiba viral saat menjawab tantangan Presiden Jokowi untuk menyebut tiga nama menteri. Santri asal Pekalongan tersebut dengan yakin menyebut, Megawati, Ahok dan Prabowo sebagai menteri. Kejadian tersebut berlangsung saat peringatan Isra Miraj tahun 2016 silam di Ponpes Tegalrejo Magelang.

"Lha kok sesuai, tadi Pak Prabowo datang ke Istana mengatakan siap membantu pak Jokowi sebagai salah satu menterinya," katanya.

Prabowo Subianto sendiri Senin (21/10) sore memang datang ke istana bersama Edhy Prabowo menemui Presiden Jokowi. Dalam jumpa persnya Prabowo mengatakan diminta oleh Presiden untuk masuk ke kabinet dan santer disebut bakal mengisi posisi Menteri Pertahanan. Ganjar mengatakan hal tersebut merupakan bentuk harmonisasi dan persatuan Indonesia.

Bahkan Ganjar menyebut harmonisasi tersebut semakin bisa dirasakan masyarakat. Terlebih saat prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Minggu (20/10) kemarin. "Hampir-hampir tidak ada yang berceletuk maupun berteriak yang tidak sesuai. Semuanya gembira," katanya.

Hal tersebut semakin lengkap dengan suasana yang sepenuhnya baru. Menurutnya itu pertanda positif bagi jalannya roda pemerintahan di bawah Kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan KH Maruf Amin.

"Kemarin diundang menyaksikan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Suasananya serba baru, protokoler baru dan suasana persatuannya luar biasa," katanya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4828 seconds (0.1#10.140)