Kabupaten Batang Masih Kekurangan 34.000 Jamban

Senin, 21 Oktober 2019 - 19:05 WIB
Kabupaten Batang Masih Kekurangan 34.000 Jamban
Bupati Batang Wihaji dalam pertemuan dengan kepala desa terkait Gerakan Jamban Sehat, Senin (21/10/2019). FOTO/DOK.HUMAS PEMKAB BATANG
A A A
BATANG - Bupati Batang Wihaji mengungkapkan bahwa daerahnya masih kekurangan 34.000 jamban. Sejumlah wilayah kecamatan belum terbebas dari buang air besar sembarangan (Open Defecation Free/ODF).Kondisi ini bisa berdampak terjangkitnya wabah penyakit menular pada manusia.

"Oleh karena itu melalui kegiatan advokasi bupati, saya meminta agar Batang bebas ODF di awal 2020," kata Bupati Wihaji saat pertemuan dengan kepala desa dalam acara Gerakan Jamban Sehat, Senin (21/10/2019).

Untuk mendukung kebijakan tersebut, bupati meminta agar anggaran Pemkab dan Dana Desa bisa dialokasikan untuk membantu membangun jamban bagi warganya. "Setelah prioritas infrastruktur dan layanan publik selesai, maka alokasikan untuk jamban, karena kita masih kekurangan 34.000 jamban se-Kabupaten Batang," katanya di Aula Kantor Bupati Batang, Senin (21/10/2019).

Wihaji menjelaskan, dari penuturan salah satu kades mengatakan, ada warganya yang tidak mau buang air besar di jamban, karena kebiasaan di sungai. Atas kondisi itu, maka harus dipaksa dengan aturan.

"Kita harus mengubah pola pikir masyarakat dengan membuat aturan untuk sedikit memaksa demi kebaikan, yakni dengan tidak boleh buang air bersih di sungai, ini demi kesehatan dan bebas ODF bisa sukses," kata Wihaji.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Hidayat Basbhet menambahkan, angka stunting mencapai 25% di Kabupaten Batang. Salah satu penyebabnya pola makan, pola asuh, gizi dan sanitasi.

"Ternyata sanitasi salah satu penyebab stunting, saya berharap kepala desa, puskesmas dan camat semua turun membangun jamban agar kita bebas ODF, karena berpengaruh juga terhadap bebas diare, stunting, tipoid, dan hepatitis, sehingga semua penyakit bisa terhindar," katanya.

Dia menjelaskan, sebanyak 84% tempat tinggal di Kabupaten Batang sudah memiliki jamban. Sisanya, 16% yang tersebar di 15 kecamatan belum mempunyai tempat buang air besar tersebut. "Oleh karenanya, bupati berharap dapat menyelesaikannya melalui Dana Desa katena kita ditarget bebas ODF 2019," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7454 seconds (0.1#10.140)