Sudirman Said: Keinginan Perubahan Kepemimpinan Nasional Meluas

Jum'at, 21 Desember 2018 - 15:30 WIB
Sudirman Said: Keinginan Perubahan Kepemimpinan Nasional Meluas
Direktur Materi Debat dan Kampanye BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengatakan keinginan perubahan kepemimpinan nasional meluas di masyarakat. FOTO/SINDOnews/Raka Dwi Novianto
A A A
SEMARANG - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengunjungi Habibah, warga Kota Semarang, salah satu pendukung fanatik pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jumat (21/12/2018).

Habibah sebelumnya memasang baliho bergambar Prabowo-Sandi di halaman rumahnya di Jalan S Parman Kota Semarang tapi kemudian diturunkan oleh Satpol PP Semarang. Istri Profesor Amanullah, seorang ahli bedah syaraf senior di Semarang ini sempat mengejar petugas Satpol PP dan melancarkan protes atas penurunan baliho tapi tidak digubris.

Habibah kemudian melayangkan protes ke Bawaslu dan KPU Kota Semarang, tapi tetap tidak ada tindak lanjut. Akhirnya ia memutuskan membuat lagi baliho tapi kali ini dibuatkan tempat pemasangan yang lebih kokoh dan permanen.

"Saya ingin perubahan, dan saya ingin kezaliman dan ketidakadilan diakhiri. Karena itu saya ikut kampanye agar tahun 2019 ada presiden baru," kata Habibah saat bersama Sudirman Said menemui awak media.

Menurut Sudirman Said, apa yang dilakukan Habibah merupakan indikasi masyarakat menginginkan perubahan kepemimpinan nasional. "Di Semarang ada Ibu Habibah. Semangat perubahan seperti yang dilakukan Ibu Habibah ini terjadi di mana-mana, di Tegal, Riau, Aceh, Madura, dan tempat-tempat lainnya," kata Sudirman saat bersilaturahmike kediaman Habibah.

Suami Habibah, Prof. Amanullah sudah sangat lama mengabdi pada Republik Indonesia. Kesadaran dan cinta keduanya sangat besar kepada bangsa Indonesia. "Apa yang dilakukan Habibah adalah sikap yang objektif dan independen karena mereka bukan orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, tidak butuh apa apa," ujar Sudirman.

Sikap yang ditunjukkan Habibah, kata Sudirman Said, akan menjadi wabah yang meluas ke seluruh Indonesia. Sikap politik yang mandiri itu seperti air yang mengalir. Jangan coba dibendung atau ditahan-tahan. Sebab, terus dihalang-halangi, maka air akan menjebol bendungan atau mengalir ke tempat lain meluas.

"Saya minta kepada aparat keamanan, penyelenggara pemilu, pengawas bersikaplah adil. Kalian semua adalah abdi negara dan abdi rakyat. Salah kalau menghalangi rakyat menunaikan hak asasinya. Sikap politik adalah hak asasi manusia. Jangan gunakan kekuasaan untuk melanggar HAM," katanya.

Sejak penurunan baliho Prabowo-Sandi, rumah Habibah banyak dikunjungi tamu dan relawan. Setelah Sudirman Said meninggalkan rumah Habibah yang terbilang mewah di depan RS Karyadi, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Pimpinan DPD Partai Gerindra Jawa Tengah juga menyambangi Habibah.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0225 seconds (0.1#10.140)