Kesbangpol Jateng Perkuat Karakter Cinta Tanah Air 150 Mantan Napiter

Senin, 21 Oktober 2019 - 15:14 WIB
Kesbangpol Jateng Perkuat Karakter Cinta Tanah Air 150 Mantan Napiter
Kegiatan seminar dengan tema Peningkatan Peran dan Keterlibatan Pemerintah Daerah dalam Rehabilitasi dan Reintegrasi Mantan Narapidana Terorisme di Solo, Senin (21/10/2019). Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berupaya memperkuat karakter 150 mantan narapidana terorisme (napiter) yang tersebar di 35 kabupaten/kota. Mereka didorong untuk cinta tanah air agar tidak kembali ke jaringan terorisme.

Kabid idelogi dan kewaspadaan Badan Kesbangpol Jateng Dra Atiek Surniati M.Si mengatakan, melalui langkah langkah penguatan karakter diharapkan mereka dapat kembali hidup di tengah tengah masyarakat. Langkah konkret yang dilakukan antara lain pembekalan penguatan karakter ideologi Pancasila, dan wawasan kebangsaan.

“Mereka juga dididik agar mengikuti pendidikan bela negara agar memiliki jiwa cinta tanah air,” kata Atiek Surniati usai Seminar dengan tema Peningkatan Peran dan Keterlibatan Pemerintah Daerah dalam Rehabilitasi dan Reintegrasi Mantan Narapidana Terorisme di Solo, Senin (21/10/2019).

Pada sisi lain, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut. Seperti Dinas Tanaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Dinas Sosial (Dinsos), dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Seperti Disnakertrans, terkait pemberian pelatihan bagi eks napiter, dan Dinas Koperasi dan UMKM terkait pemberdayaan menjadi wiraswasta. “Salah satu pemicu dalam terorisme karena kehidupan pra sejahtera,” tandasnya.

Sehingga mereka harus diberdayakan agar menjadi sejahtera, dan memiliki kehidupan yang layak. Harapannya, mereka tak lagi dapat dipengaruhi untuk kembali ke jaringan terorisme.

Tak kalah penting adalah memberikan jaminan agar mereka juga dapat bekerja di perusahan perusahaan. Dengan predikat mantan napiter, diakui dapat menimbulkan pemikiran negatif. Sehingga perlu ada jaminan bahwa mereka sudah sadar dan ingin kembali hidup bermasyarakat dan cinta tanah air.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8572 seconds (0.1#10.140)