350.000 Anak di Soloraya Ditarget Miliki Tabungan Simpel

SOLO - Koordinator Gerakan Indonesia Menabung Soloraya, Deddy Armanto menargetkan sekitar 350.000 anak dari 830 sekolah memiliki rekening tabungan melalui simpanan pelajar (simpel). Para siswa berasal dari tujuh kabupaten/kota di wilayah Soloraya.

“Tidak hanya Soloraya, Jawa Tengah harus menjadi pelopor Gerakan Indonesia Menabung, begitu pesan bapak Gubernur,” kata Deddy Armanto, Minggu (20/10/2019). Untuk itu, pihaknya mendorong bank pemerintah atau bank swasta, umum atau BPR untuk terlibat di Gerakan Indonesia Menabung. Sebab, gerakan itu lebih banyak misi sosial dibanding berorientasi bisnis.

Yakni untuk mendorong anak-anak, terutama siswa SMP/MTs gemar menabung sejak dini. Melalui tabungan simpanan pelajar, perbankan harus mengurusi tabungan nasabah tanpa mendapat potongan administrasi atau biaya lainnya. “Kalau perbankan hanya memikirkan profit, gerakan ini pasti tidak jalan,” tandasnya. Gerakan menabung yang ditanamkan pada anak-anak sejak dini sangat penting.

Selain mengajarkan anak berhemat, kebiasaan menabung sejak kecil itu diharapkan bisa terbawa sampai dewasa. Guna mencapai target yang diinginkan, nantinya perbankan yang akan lebih banyak datang ke sekolah guna jemput bola membuatkan rekening tabungan para siswa.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo Eko Junianto mengemukakan, Gerakan Indonesia Menabung diinisiasi OJK pusat bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan. Gerakan lalu di breakdown ke provinsi hingga ke kabupaten/kota. “Kami berharap pemerintah daerah dan Kanwil Kemenag di setiap kabupaten/kota dan perbankan membantu mensukseskan gerakan ini,” kata Eko Junianto.

Menabung di simpanan pelajar menguntungkan. Sebab, uangnya tidak akan berkurang karena digerogoti biaya adminiatrasi/bulan. Sebab, di tabungan simpanan pelajar tidak ada potongan administrasi. Selain itu, saldo minimal maupun setoran tidak dibatasi. “Mau menabung Rp5.000 atau Rp10.000 boleh,” tambahnya.