Pererat Persatuan Bangsa, Petanesia Gelar Silatnas di Pekalongan

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 21:10 WIB
Pererat Persatuan Bangsa, Petanesia Gelar Silatnas di Pekalongan
Habib M Luthfi bin Ali Yahya saat menjadi narasumber di acara Silatnas di Pekalongan, Sabtu (19/10/2019). FOTO/iNews/SURYONO SUKARNO
A A A
PEKALONGAN - Pecinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) di Pekalongan, Sabtu (19/10/2019). Kegiatan bertema "Pancasila Jembatan Kebhinekaan Beragama, Berbangsa, dan Bernegara" ini dibuka oleh Bupati Batang Wihaji, yang juga salah satu pendiri Petanesia.

Ketua Umum Petanesia, M Eko Priyono dalam sambutannya, menceritakan tentang sejarah berdirinya organisasi kemasyarakatan (ormas) Petanesia. Terbentuknya Petanesia berawal dari keprihatinan Habib Luthfi bin Ali bin Yahya tentang NKRI yang saat ini sedang digoyang separatisme, radikalisme, dan terorisme.

"Petanesia didirikan oleh Habib Lutfi Ali Bin Yahya, mantan Bupati Batang Bambang Bintoro, Bupati Batang Wihaji, Guntoro, dan Hasyim. Mereka bersepakat menentukan arah organisasi, tujuan dan fatwa kebangsaannya mau dibawa ke mana," kata Eko.

Petanesia bukan hanya terdiri dari umat Islam tapi juga dari berbagai agama di seluruh Indonesia. "Petanesia adalah milik kita dan milik Indonesia. Hadirnya kita jelas menolak separatisme, radikalisme, terorisme, dan khilafah. Pancasila sudah final tidak bisa diganggu gugat dan kita akan mengawalnya," katanya.

Menurutnya, Petanesia akan selalu di belakang dua lembaga yang profesional dan terbukti menjaga NKRI yaitu TNI/Polri.

Sementara, Bupati Batang Wihaji di hadapan para tokoh agama, budayawan, dan masyarakat yang hadir, menegaskan bahwa Indonesia adalah sebuah negara besar. Sebagai satu bangsa semua warga Indonesia memiliki kewajiban untuk melanjutkan keberlangsungan mada depannya.

Dalam sejarahnya, NKRI lahir dari berbagai bangsa dengan bermacam pengorbanan dari segala perbedaan. "Kita yakin walaupun bangsa kita diuji berbagai permasalahan pasti ada solusi," katanya.

Wihaji menuturkan bahwa kehadiran para peserta dari berbagai daerah di Indonesia di acara Silatnas Petanesia untuk menyamakan persepsi demi kebaikan bangsa. Kegiatan tersebut juga akan membahas tentang organisasi, rekomendasi Petanesia ke NKRI, fatwa kebangsaan serta diskusi-diskusi kecil dari FKUB.

"Ini salah satu ikhtiar kita untuk generasi masa depan dan semoga ini bisa memberikan hal-hal yang baik," katanya.

Rangkaian Silatnas Petanesia ini diisi dengan berbagai diskusi dengan narasumber sejumlah ahli, TNI, Polri, tokoh agama, budayawan, dan sebagainya. Kegiatan diisi pula dengan Dialog Kebangsaan yang dikemas dalam "Sesorah Kebangsaan" dengan narasumber Habib M Luthfi bin Ali Yahya, serta dilanjut deklarasi Petanesia.

Habib Lutfi menyampaikan pentingnya mengenal sejarah, budaya, adat juga para pejuang. "Ungkapan terima kasih kepada para pendiri dan pejuang bangsa Indonesia tidak hanya pada ucapan, tapi juga harus dilalukan dengan perbuatan. Jalinan persatuan dan kesatuan sangat penting sehingga bangsa ini menjadi semakin kuat dan rakyatnya tahu rasa terima kasih," katanya.

Silaturahmi nasional melahirkan beberapa rekomendasi di antaranya melestarikan budaya bangsa. Selain itu juga harus terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1837 seconds (0.1#10.140)