Patriot Desa Digital Dorong Peningkatan Ekonomi Warga Desa

Jum'at, 18 Oktober 2019 - 20:40 WIB
Patriot Desa Digital Dorong Peningkatan Ekonomi Warga Desa
Manager CSR Program Support Managemen Telkomsel, Yanto Santoso memberikan keterangan program Patriot Desa Digital di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Jumat (18/10/2019). Foto/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
YOGYAKARTA - Telkomsel selama dua hari, Jumat-Sabtu (18-19/10/2019), menggelar program Patriot Desa Digital bagi warga desa DIY di Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM). Hari pertama diisi dengan seminar dan taklshow leadership digital bertema pemberdayaan ekonomi desa dengan teknologi, dan hari kedua workshop pelatihan.

Manager CSR Program Support Management Telkomsel, Yanto Santoso mengatakan, Patriot Desa Digital merupakan program Corporate Social Responsibilty (CSR) untuk mengembangkan potensi warga desa atau pinggir kota kecil, berusia muda, sebagai katalisator perubahan ekonomi secara digital guna memaksimalkan potensi wilayahnya.

"Program ini diselenggarakan di 5 kota, yaitu Bandung, Bogor, Surabaya, Yogyakarta, dan Medan. Yogyakarta merupakan kota keempat, sebelumnya sudah digelar di Bandung, Bogor dan Surabaya," kata Yanto di GSP UGM, Jumat (18/10/2019) sore.

Menurutnya, seminar dan talkshow digelar untuk memberikan wawasan kepada peserta tentang pemanfaatan produk dan aplikasi dalam membangun ekonomi digital serta semangat meraih kesuksesan usia muda di era digital.

"Seminar ini mengakomodir 300 peserta. Dari jumlah itu akan diseleksi 150 peserta untuk mendapatkan Patriot Desa Digital," katanya.

Selanjutnya para Patriot Desa Digital terpilih akan mengikuti berbagai pelatihan berupa workshop Training of Trainer yang berisi aktivitas Focus Discussion Group (FGD) dan pendalaman materi mengenai digital marketing, future aplikasi, role play, serta pembentukan online forum sebagai sarana komunikasi dan informasi.

"Selain itu Patriot Desa Digital akan diberikan asistensi dan monitoring secara online dan visitasi berkala selama 6 bulan terkait problem solver, tips marketing, dan juga forum diskusi, termasuk evaluasi," katanya.

Setelah program Patriot Desa Digital selesai, maka akan dievaluasi pada akhir tahun. Hasil evaluasi sebagai bahan pijakan apakah program ini diteruskan atau tidak pada tahun 2020. Yanto berharap program Patriot Desa Digital tidak hanya behenti setelahevaluasi, tapi terus berkelanjutan.

Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin mengatakan, melalui program Patriot Desa Digital, pihaknya ingin membentuk komunitas yang berkualitas di wilayah pedesaan untuk memberikan pendidikan digital guna pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga akan banyak local hero sebagai patriot yang melekteknologi, menciptakan lapangan kerja baru serta membantu bisnis masyarakat dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Program Patriot Desa Digital secara khsusus juga diperuntukkan bagi BUMDES, UMKM, BMT melalul edukasi literasi digital," katanya.

Menurut Denny, di dalam implementasinya akan melibatkan lembaga keuangan non-bank Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atau Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Beberapa aktivitas dalam program ini antara Iain adalah seminar, workshop, asistensi dan monitoring sampai keevaluasi dan implementasinya kepada 750 Patriot Desa Digital di 250 Desa seluruh Indonesia, serta 50 BMT mulai bulan April hingga Desember 2019.

"Program Patriot Desa Digital kami harapkan dapat menciptakan ekosistem digital yang positif dan produktif. Melalui pemanfaatan teknologi digital kami juga berharap para patriot akan mampu memasarkan potensl desanya melalul pemasaran digital yang kamisediakan sehingga dapat mendorong peningkatan perekonomian dan kualitas di wilayahnya," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0855 seconds (0.1#10.140)