Keistimewaan Hari Jumat dan Waktu-Waktu Mustajab di Dalamnya

Jum'at, 18 Oktober 2019 - 07:03 WIB
Keistimewaan Hari Jumat dan Waktu-Waktu Mustajab di Dalamnya
Selain disebut sebagai hari raya bagi mukmin, Jumat juga hari yang berkah karena Allah mengabulkan doa hamba-hambanya. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Jumat merupakan hari spesial bagi umat Islam . Selain disebut sebagai hari raya bagi mukmin, Jumat juga hari yang berkah karena Allah mengabulkan doa hamba-hambanya.

Bagaimana kita mengisi hari Jumat dan apa saja adab-adabnya? Berikut akan kita ulas sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Bidayatul Hidayah karya Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali .

Sebelum memasuki hari Jumat hendaklah mempersiapkan diri sejak hari Kamis dengan cara membersihkan pakaian dan banyak bertasbih dan istigfar pada Kamis petang-nya. Sebab keutamaan saat itu sama dengan keutamaan hari Jumat.

Apabila subuh telah tiba, mandilah dengan niat mandi Jumat karena mandi pada hari Jumat hukumnya sunah muakkad. Kemudian berhiaslah dengan memakai pakaian putih karena itulah pakaian yang paling dicintai Allah Taala. Lalu pakailah parfum yang paling wangi.

Dianjurkan mencukur rambut, menggunting kuku, bersiwak, dan kemudian bergegas menuju masjid dan berjalanlah dengan perlahan dan tenang.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam (SAW) bersabda: "Siapa yang pergi untuk salat Jumat di waktu yang pertama seakan-akan ia telah berkurban unta. Siapa yang pergi pada waktu kedua seakan-akan ia berkurban sapi betina. Siapa yang pergi di waktu ketiga, seakan-akan ia berkurban kambing kibas. Siapa yang pergi di waktu ke empat seakan-akan ia berkurban ayam. Siapa yang pergi di waktu kelima seakan-akan ia berkurban telur. Jika imam sudah keluar atau naik mimbar, maka lembaran-lembaran itu pun dilipat dan pena-pena diangkat. Sementara para malaikat berkumpul di mimbar untuk mendengarkan dzikir dan peringatan."

Adab-adab Salat Jumat
Disebutkan bahwa kedekatan manusia dalam pandangan Allah Taala bergantung pada cepatnya mereka menuju salat Jumat. Berikut adab-adabnya:
1. Menyegerakan berangkat ke masjid.
2. Berjalan tenang dan tidak terburu-buru.
3. Apabila berada di masjid, usahakan untuk berada di shaf pertama.
4. Apabila manusia sudah banyak berkerumun, jangan melewati pundak mereka.
5. Jangan lewat di hadapan mereka yang sedang salat sunnah.
6. Duduklah di dekat tembok agar mereka tidak lewat di depanmu.
7. Sebelum duduk, tunaikan salat sunnah tahiyyatul masjid. Lebih baik jika dikerjakan empat rakaat. Dalam setiap rakaat, membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 50 kali (bagi yang sanggup).
8. Ketika imam atau khatib naik mimbar, berhentilah salat dan berbicara.
9. Sibukkan dirimu menjawab panggilan adzan kemudian mendengarkan khutbah Jumat.
10. Tidak berbicara ketika khatib berkhutbah, sekalipun berkata "diamlah" kepada temannya, itu sangat dilarang.

Disebutkan dalam satu riwayat bahwa siapa yang melakukan amalan tersebut, ia tidak akan meninggal dunia sampai melihat tempat duduknya di surga atau hal itu diperlihatkan padanya. Jangan sampai meninggalkan salat sunnah tahiyyatul masjid walaupun imam sedang berkhutbah.

Amalan Jumat:
Keistimewaan hari Jumat selain dianjurkan membaca Surah Al-Kahfi dan Surah Yasin pada malam dan hari Jumat, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak salawat atas Nabi Muhammad SAW. Salawat yang dibaca pada hari Jumat akan diperlihatkan langsung kepada Rasulullah SAW. Salawat merupakan salah satu amalan paling mulia di hari Jumat.

Kemudian, berusahalah untuk bersedekah pada hari tersebut walaupun sedikit. Dengan demikian, engkau telah mengumpulkan antara salat, puasa, sedekah, membaca Alquran, zikir, dan itikaf.

Ketika Salat Jumat telah selesai, sebelum berbicara dianjurkan membaca Surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas, masing-masing tujuh (7) kali. Amalan ini akan melindungi kita dari Jumat ke Jumat, juga akan memelihara kita dari gangguan setan. Setelah itu, bacalah doa: "Allahumma yaa Ghaniyy yaa Hamiid yaa Mubdii yaa Muiid yaa Rahiimi yaa Waduud Aghninii bihalalika an haramika bi fadhlika an mashiyatika wa bifadhlika amman siwaak."

(Ya Allah wahai Zat Yang Mahakaya, Maha Terpuji, Maha Memulai, Maha Mengembalikan, Maha Penyayang, dan Maha Pemberi. Berilah kecukupan padaku dengan yang halal bukan yang haram; dengan taat, bukan maksiat; dan dengan karunia-Mu, bukan selain-Mu).

Setelah itu, dirikanlah salat dua rakaat atau enam rakaat. Semua amalan tersebut terdapat dalam riwayat yang berasal dari Rasulullah SAW.

Waktu Mustajab untuk Berdoa:
Pada hari Jumat dianjurkan untuk memperbanyak doa hingga terbenam matahari. Allah Taala sengaja merahasiakan waktu terkabulnya doa agar seorang hamba memperbanyak berdoa di hari mulia itu.

Para ulama mengungkapkan waktu-waktu yang utama berdoa pada hari Jumat, yaitu:
1. Ketika matahari terbit.
2. Ketika matahari tergelincir.
3. Ketika matahari terbenam.
4. Ketika khatib naik mimbar
5. Ketika orang-orang berdiri untuk menunaikan salat, karena kemungkinan besar itulah waktu-waktu yang mulia.

Demikian ulasan singkat adab salat Jumat dan waktu berdoa yang mustajab berikut dengan amalan yang dianjurkan. Semoaga kita bisa mengamalkannya. Allahu Alam.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2825 seconds (0.1#10.140)