Untuk Bertahan Hidup Suku Anak Dalam Terpaksa Berburu Monyet

Jum'at, 18 Oktober 2019 - 01:52 WIB
Untuk Bertahan Hidup Suku Anak Dalam Terpaksa Berburu Monyet
Bagi suku anak dalam (SAD) yang tinggal di Lantak Seribu, Renah Pamenang, Merangin, Jambi berburu merupakan keseharian agar tetap bisa bertahan hidup. Foto/SINDOnews/Nanang Fahrurozi
A A A
MERANGIN - Kemarau yang berkepanjangan membuat Suku Anak Daalam (SAD) kesulitan pangan. Untuk bertahan hidup SAD yang tinggal di Lantak Seribu, Renah Pamenang, Merangin, Jambi ini berburu monyet.

Seperti yang dilakukan keluarga Arif warga SAD Kebun Duren bersama keluarganya terpaksa mengkonsumsi monyet untuk kebutuhan makan keluarganya.

"Sudah beberapa minggu ini terpaksa makan monyet. Sebab beras tidak punya dan ini yang bisa kami makan," ungkap Arif Kamis (17/10/2019).

Meskipun cara berburu babi tidak lagi mudah didapatkan. Namun bagi Arif untuk bertahan hidup terpaksa hewan yang bisa di dapat yang akan dimakan.

"Dari pada kami tidak makan ya terpaksa hewan apa saja yang bisa kami makan, dari pada keluarga saya lapar," ujarnya.

Setiap malam Arif dan keluarga lain berburu dengan senapan angin, untuk bisa mendapatkan monyet yang tak jauh dari pemukimannya.

"Sekali berburu bisa untuk lima kepala keluarga, entah sampai kapan kami bisa bertahan hidup dengan cara begini. Kami harus menahan lapar," ucapnya lirih.

Musim kemarau dan banyaknya lahan terbakar membuat warga SAD ini kesusahan untuk mencari lokasi buruan babi.

Sehingga mereka mempertahankan hidup dengan memburu hewan apa pun yang mereka temukan dari pada mereka mencuri.

"Ya dari pada kami mencuri lebih baik makan apa pun yang bisa kami makan untuk bertahan hidup," katanya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4465 seconds (0.1#10.140)