Peraih Emas Olimpiade London Li Xue Rui Pensiun dari Bulu Tangkis
Andryanto Wisnuwidodo
JAKARTA - Pebulu tangkis China yang juga peraih medali emas tunggal putri Olimpiade London 2012, Li Xue Rui memutuskan gantung raket. Atlet berusia 28 tahun itu pensiun setelah karirnya surut pascacedera pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 silam.
Kesuksesan besar pertama Li adalah di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia pada 2010. Pada usia 19 tahun, dia mengalahkan Saina Nehwal dan rekan senegaranya Liu Xin dalam perjalanan menuju gelar. Sejak itu prestasinya melejit bak meteor.
Gelar Superseries pertamanya dimenangkan di All England 2012 setelah mengalahkan rekan senegaranya Wang Yihan di final. Tahun itu, menjadi babak pertarungan seru di antara keduanya, dengan Li memenangkan lima dari enam pertandingan mereka. Momen terbesarnya adalah di Olimpiade London, di mana Li mengalahkan Wang Yihan di final dalam tiga pertandingan.
Setelah 2012, Li menjadi favorit untuk memenangkan gelar dunia pertamanya ketika ia mencapai final Kejuaraan Dunia BWF tahun berikutnya, di kandang sendiri di Guangzhou. Sayang, di final, Li secara tidak terduga dibekuk Ratchanok Intanon dari Thailand.
Li Xue Rui adalah salah satu pesaing utama di Rio 2016. Namun dia mengalami cedera saat melawan Carolina Marin dari Spanyol di semifinal dan kemudian kalah 16-21, 16-21. Cedera itu, yang didiagnosis sebagai pecahnya Anterior Cruciate Ligament (ACL), membuatnya tidak bisa berolahraga selama lebih dari setahun.
Li sukses kembali ke bulu tangkis dengan memenangkan even comeback pertamanya, Lingshui China Masters pada April 2018. Dia melanjutkan untuk menyelesaikan hat-trick gelar, memenangkan AS Open, dan Kanada Open.
Turnamen terakhirnya adalah Korea Open pada September 2019. Ketika itu dia mundur dari pertandingan babak pertama melawan Sayaka Takahashi Jepang, dalam posisi tertinggal 21-15 11-3.
Li mengakhiri karirnya dengan 14 gelar Superseries dan merupakan pemain wanita BWF tahun 2013. Dia akan dikenang sebagai pemain lincah dengan semangat tidak pernah mati, yang bersama rekan senegaranya Wang Yihan dan Wang Shixian, melanjutkan kejayaan China di tunggal putri.
(amm)
- Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Sabet Emas Usai Gasak Malaysia
- Selama 15 Tahun, di Kepala Pria Ini Ada Cacing Pemakan Daging
- Pemimpin Uighur Serukan Penghentian Hubungan Dagang dengan China
- Hapus Video soal Muslim Xinjiang, TikTok Minta Maaf
- Teknologi Sistem Rudal Iron Dome Israel Dicurigai Telah Diadopsi China
- Ginting Melaju ke Final Usai Tundukkan Jojo dalam Duel 1 Jam 21 Menit
- Taklukkan Duet Tiang Listrik asal China, Hendra/Ahsan ke Final
- Menang Mudah atas Antonsen, Jojo Melaju ke Babak Semifinal
- Hafiz/Gloria dan Jonatan Rebut Tiket Perempat Final
- Teko Retak Asal China Ini Laku Rp18 Miliar
- Pelatih Karate Indonesia: Target Rifki Meleset
- Akhir Tahun, Mandiri Kartu Kredit Tawarkan Paket Khusus Aneka Destinasi Wisata
- Kota di India Sediakan Mantel untuk Sapi Saat Musim Dingin
- Menteri KKP Beri Solusi Soal Bantuan Modal Bagi Pembudidaya Ikan
- Turki Kembali Tegaskan Tidak Akan Lepas S-400 Rusia
- Saatnya Timnas Indonesia U-23 Berpesta di SEA Games
- Sambut Pengoperasian Bandara Banjarmasin, AP I Beri Santunan Rp310 Juta
- Jelang Aksi Demo, Polisi Hong Kong Sita Sepucuk Pistol
- Polisi Kejar Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa UMP
- Rodgers Effect dan Sensasi Vardy Bikin Leicester Garang