Kemenkes dan UNS Jalin Kerjasama Ciptakan Kampus Sehat

Rabu, 16 Oktober 2019 - 12:12 WIB
Kemenkes dan UNS Jalin Kerjasama Ciptakan Kampus Sehat
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Anung Sugihantono M.Kes dan Rektor UNS Profesor Dr Jamal Wiwoho saat penandatangangan Nota Kesepahaman di gedung dr Prakoso UNS, Rabu (16/10) pagi. Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjalin kerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait dengan penyelenggaraan program pencegahan dan pengendalian penyakit di lingkungan perguruan tinggi. Kerjasama ditandai dengan penandatangangan Nota Kesepahaman antara Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Anung Sugihantono M.Kes dan Rektor UNS Profesor Dr Jamal Wiwoho di gedung dr Prakoso UNS, Rabu (16/10) pagi.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Anung Sugihantono M.Kes mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi transisi epidemiologi yang mengakibatkan terjadinya beban ganda penyakit. “Terjadi pergeseran pola penyakit, dimana Penyakit Tidak Menular (PTM) meningkat secara signifikan dan menjadi penyebab utama kematian di Indonesia,” kata Anung Sugihantono di sela-sela penandatangan MoU, Rabu (16/10) pagi.

Sementara Penyakit Menular (PM) belum sepenuhnya teratasi dan masih menjadi momok yang menakutkan seperti HIV/AIDS, Tuberkulosis, Malaria, DBD, dan lain-lain. Sebagian besar PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya. Faktor risiko utama PTM adalah merokok, kurang aktivitas fisik, dan pola makan tidak sehat.

Perguruan Tinggi (PT) sebagai wadah pendidikan generasi muda dan juga tempat berkumpulnya kelompok usia produktif, potensial membentu agent of change bagi sektor kesehatan. Keberadaannya memiliki potensi dan nilai tambah untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Melihat manfaat dari dikembangkannya konsep Healthy University, Kemenkes membuat terobosan untuk optimalisasi pencegahan dan pengendalian penyakit pada kelompok usia produktif di lingkungan PT yang disebut dengan Program Kampus Sehat. Program kampus sehat merupakan upaya yang sistematis dan menyeluruh dalam mewujudkan PT sebagai lembaga yang mengintegrasikan kesehatan dalam budaya kampus.

Hal itu tercermin melalui kegiatan operasional sehari-hari, administrasi pengelolaan dan mandat akademis. Program Kampus Sehat diharapkan dapat menggerakkan sektor pendidikan untuk berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia sehat dengan terlibat langsung dalam upaya promotif dan preventif di lingkungan PT.

Melalui program Kampus Sehat, PT akan mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada kesehatan sehingga tercipta masyarakat kampus yang sehat, bugar dan produktif. “Indikator yang menjadi point penilaian dalam program kampus sehat antara lain meliputi lingkungan yang bersih, sehat dan aman,” urainya. Misalnya terdapat pengelolaan sampah dan limbah yang baik.

Juga tersedia sarana dan prasarana yang memenuhi standar keamanan, kesehatan dan ramah disabiltas, terdapat kantin sehat yang menyajikan menu sehat yang bervariasi. Kemudian terbentuknya kawasan Zero Tolerance yaitu kawasan tanpa
rokok, alkohol, dan napza, serta kawasan bebas kekerasan. Kemudian adanya upaya deteksi dini faktor risiko PTM dan Kesehatan jiwa yang dilakukan secara rutin dan berkala.

Kemudian disertai dengan tindak lanjut terhadap hasil pemeriksaan. Misalnya orang yang sudah memiliki faktor risiko penyakit dirujuk ke poliklinik kampus untuk mendapatkan penatalaksanaan yang sesuai. Deteksi dini dengan membentuk Posbindu di setiap fakultas. Kegiatan deteksi dini minimal meliputi deteksi obesitas, pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan gula darah.

Kemudian selalu menggiatkan promosi kesehatan baik secara langsung dalam acara-acara kemahasiswaan dan pengabdian masyarakat maupun melalui media KIE. Menggiatkan aktivitas fisik melalui penjadwalan senam atau olahraga lain secara rutin, mendukung agar ada peregangan diantara jam perkuliahan dan upaya lainnya yang bisa dikembangkan oleh perguruan tinggi sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.

Saat ini Program Kampus Sehat masih dalam tahap uji coba, yang akan dilaksanakan di 4 Universitas yaitu Universitas Indonesia, Universitas Andalas, UNS dan Majelis PP Dikti Muhamadiyah (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengembangan program akan dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu Audiensi, Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama (MOU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS), orientasi, peluncuran program/sosialisasi dan monitoring/evaluasi.

Hasil pelaksanaan uji coba di 4 Universitas, diharapkan menjadi masukan dalam penyempurnaan Program Kampus Sehat, sehingga dapat diterapkan di semua Perguruan Tinggi di Indonesia suatu kegiatan yang terstruktur, sistematis dan massiv. “Program Kampus Sehat memungkinkan Universitas untuk tidak hanya mencetak mahasiswa yang unggul di bidang akademik, tetapi juga menghasilkan lulusan yang sehat baik jasmani maupun rohani sebagai SDM unggul,” imbuhnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8822 seconds (0.1#10.140)